![]() |
Koran Bisnis Indonesia, Page 12 Oleh Nadya Kumla/Fatri Satina
Dewi
|
JAKARTA—Surat rekomendasi
pemberhentian Prabowo Subianto yang dikeluarkan oleh Dewan Kehormatan Perwira
tahun 1998 silam, beredar di media sosial. Menanggapi hal terse- but, KSAD
Jenderal TNI Budiman menegaskan TNI AD tidak ada yang membocorkan dokumen pemberhentian
tersebut.
Terlepas dari keaslian dokumen
rahasia ini, Mabes TNI belum akan menindaklanjuti isu tersebut. Kepala Staff
Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman mengakui dirinya bahkan belum
mengetahui ihwal beredarnya surat rekomendasi pemberhentian Prabowo tersebut.
"Saya tidak tahu, dan Angkatan Darat tidak pernah mengeluarkan dokumen
seperti itu," tukas Budiman.
Disampaikan oleh Kepala Pusat
Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya, hal ini bisa jadi hanyalah ulah pihak tak
bertanggung jawab.
"Kami belum dengar
beritanya. Saya rasa itu tidak benar. Masalahnya sekarang apa-apa dilempar ke
politik. Jangan sampai ini bikin kacau pemilu," jelas Fuad saat dihubungi
Bisnis, Selasa (10/6).
Dia mengatakan sementara ini
pihaknya tidak akan menindaklanjuti kabar peredaran dokumen rahasia tersebut
agar netralitas TNI tetap terjaga dan dikhawatirkan ada anggapan bahwa TNI
mendukung salah satu capres.
–Kami tidak akan memasuki wilayah
itu. Kalau kami ikutan seolah-olah kami mendukung salah satu capres. Tugas TNI
hanya mengamankan jalannya pemilu," tambahnya.
Surat rekomendasi tersebut
bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP dan ditandatangani oleh Ketua Dewan Kehormatan
Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari
Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, dan Letjen TNI Susilo Bambang
Yudhoyono serta Letjen TNI Yusuf Kartanegara sebagai anggota.
No comments:
Post a Comment