Our Blog

Penemu ‘Partikel Tuhan’ yang Mendapat Sanjungan

[Republika] Para ilmuwan dan fisikawan di seantero Bumi menyambut meriah sebuah pengumuman dari Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN) pada 4 Juli 2012 lalu. Pujian dan sanjungan mengalir deras kepada Peter Higgs. Bahkan, fisikawan terkemuka Stephen Hawking juga memberi ucapan selamat kepada Higgs.

Pengumuman CERN pada hari itu merupakan peristiwa bersejarah bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang fisika partikel. Sejarah tercipta karena partikel yang selama ini menjadi pencarian para ilmuwan akhirnya ditemukan oleh Higgs. Partikel baru itu berperan dalam terbentuknya alam semesta.

Tak hanya para ilmuwan yang bersukacita menyambut kabar ini, publik juga mulai membuka mata. Media massa mengabarkan penemuan ini ke seluruh dunia. Orang awam pun sedikit demi sedikit memahami arti penemuan partikel baru ini dalam penciptaan alam semesta.
Partikel temuan Higgs ini bernama Higgs Boson. Boson merupakan istilah untuk partikel-partikel unik penyusun materi hingga memiliki massa. Higgs Boson menjawab proses terciptanya alam semesta karena tanpa ada Higgs Boson, atom tidak akan terbentuk, sehingga ikatan kimia dalam penciptaan alam semesta pun tidak ada.

Higgs menemukan partikel itu bersama koleganya, Francois Englert (80 tahun). Mereka memperlihatkan bagaimana partikel-partikel dasar di dalam atom memperoleh massa lewat interaksi dengan satu medan siluman yang mencakupi seluruh semesta. Semakin kerap berinteraksi, makin berat partikel-partikel itu. Partikel yang berhubungan dengan medan itu adalah Higgs Boson.

Publik menyebut Higgs Boson dengan istilah ‘partikel Tuhan’. Munculnya istilah ini berawal dari pernyataan fisikawan Leon Lederman dalam buku berjudul, God Particle: If Universe iS the Answer, What is the Question?. Awalnya, fisikawan Amerika Serikat itu menyebutnya ‘Goddamn particle’. Namun, editor buku Lederman menolaknya, jadilah ‘God particle’. Higgs sendiri menolak penamaan itu karena dia seorang ateis.

Higgs Boson merupakan bagian terakhir dari model fisika standar yang menggambarkan susunan fundamental alam semesta. Istilah ‘partikel Tuhan’ makin populer karena peran Higgs Boson dalam mengubah Teori Dentuman Besar (Big Bang) menjadi alam semesta yang tertata.

Hampir setahun setelah pengumuman temuan Higgs Boson oleh CERN, pada pertemuan Rencontres de Moriond di Italia pada 14 Maret 2013, ilmuwan akhirnya mengonfirmasi bahwa Higgs Boson merupakan partikel yang selama ini dicari sebagai pembentuk alam semesta. Konfirmasi ini menjadikan Higgs Boson sebagai penemuan terbesar dalam fisika partikel.

Pengakuan terhadap temuan Higgs makin lengkap setelah Komite Nobel menganugerahkan Nobel Fisika 2013 kepada Higgs dan Englert. Kabar itu diumumkan di Stockholm, Swedia, Selasa (8/10). Kedua ilmuwan itu berhak atas hadiah uang sebesar 1,25 juta dolar AS. Usulan Nobel untuk keduanya datang setelah para ilmuwan mengonfirmasi Higgs Boson pada Maret 2013 lalu.

Higgs adalah ahli fisika asal Inggris. la seorang profesor di Universitas Edinburgh, Inggris. Sedangkan, Englert adalah fisikawan dari Belgia, profesor emeritus di Universite Libre de Bruxelles. Nama Higgs dan Englert dipilih secara mayoritas oleh Komite Nobel.

Direktur Jenderal CERN Rolf-Dieter Heuer mengatakan, penemuan ‘partikel Tuhan’ di laboratorium CERN pada tahun lalu menandai puncak dekade dari upaya intelektual. “Saya senang hadiah Nobel Fisika tahun ini diberikan kepada partikel Higgs Boson,” kata Heuer seperti dilansir Reuters, Selasa (8/10). Nobel akan diserahkan pada 10 Desember nanti.

Higgs merasa terhormat menerima penghargaan ini. “Terima kasih pada Royal Swedish Academy,” kata Higgs. Pujian dan sanjungan kembali mengalir deras kepada Higgs clan Englert, bahkan lebih meriah dari yang mereka terima pada 2012 lalu. [Fenny Melisa]

No comments:

Post a Comment

Darwin Darkwin Designed by Templateism | Copas Tamplate Orang Copyright © 2015

Theme images by richcano. Powered by Blogger.