Our Blog

Serangan Balasan

Menyadarai bahwa pasukan Mesir tetah menunggu perintah untuk menggitas Israel, para petinggi Israel pun segera menyusun serangan batasan secara maksimal dengan mengerahkan senua potensi yang ada.

Semua pasukan cadangan dipanggil dan unit-unit yang bertugas mengoperasikan rudal nuktir disiagakan. Pemerintah Israel memang tetah memutuskan untuk menggunakan rudal nuklir jika pasukan Mesir sampai masuk ke pusat kota.

Operasi mititer Israel menghatau pasukan Mesir itu dikenal dengan nama ‘Operation Valiant’. Sesuai dengan strateginya pasukan Israel akan menghantam posisi pasukan Mesir di Gurun Sinai secara pararel, front selatan, tengah, dan utara.

Pasukan yang dikerahikan adalah divisi lapis baja dan infanteri. Divisi lapis baja Israel akan bertarung langsung dengan divisi lapis baja MesirSedangkan, pasukan infanteri Israel akan bertugas secara khusus menghancurkan unit-unit peluncur rudal SAM dan menyerang infanteri Mesir yang dipersanjatai RPG maupun rudal Sangger.

Panglima yang bertugas bertanggung jawab untuk menghantam kekuatan pasukan Mesir di Sinai adalah Mayor Jenderal Ariet Sharoon. Sementara, jumtah total kekuatan pasukan Israel mencakup 415.000 tentara, 1.500 tank, 3.000 kendaraan angkut personel, 945 meriam artileri, 561 pesawat tempur, 84 helikopter, dan 34 kapal perang. Semua kekuatan itu tak hanya untuk menghadapi kekuatan tentara Mesir, tapi juga Suriah.

Operasi Valiant ditancarkan pada 15 Oktober dini hari. Pasukan Divisi Artileri Medan 143 yang dipimpin Jenderal Sharoon menggempur posisi pasukan Mesir yang berada di Front Utara. Tentara Mesir segera menyambut gempuran lapis baja Israel sehingga terjadi duel kavaleri yang sangat dahsyat.

Divisi Kavateri 162 Israel yang dipimpin ()Leh Kolonel Kavaleri Adan berhasit memukut pasukan Mesir sehingga mereka harus mundur menuju Terusan Suez untuk setanjutnya terpaksa kabur ke Mesir.

Namun, setelah berlangsung pertempuran 24 jam, hampir semua pertahanan Mesir dijebol sehingga pasukan Israel makin mendekati terusan Suez. Tak berapa lama kemudian, pasukan zeni Israel berhasit membangun jembatan ponton yang kemudian digunakan pasukan infanteri untuk menyeberang.

Pasukan infanteri yang telah dibekali dengan rudal antitank M72 LAW pun dengan letuasa menyergap tank-tank dan pangkalan rudal SAM Mesir. Jembatan ponton Israel di atas terusan Suez dibangun pasukan Zeni pada malam hari antara tanggal 1617 Oktober. Begitu rampung, jembatan ponton dibuat ternyata bisa dilalui tank dan kendaraan berat tainnya.

Ketika pangkatan rudal SAM dan Sangger serta unit-unit tainnya berhasildihancurkan oteh pasukan infanteri, pasukan tank dan angkatan udara Israel bergerak maju tanpa berhasit dibendung. Tank-tank Israel ini dengan leluasa menyeberangi terusan Suez tanpa mendapat gangguan rudal lagi. Kondisi medan perang pun berubah arah.

Tank-tank Mesir yang sudah tidak mendapat perlindungan udara menjadi bulan-bulanan pasukan pesawat tempur Israel. Posisi pasukan Israel benar-benar di atas angin, divisi divisi kavaleri Israel terus bergerak maju memasuki kawasan Mesir

Uni Soviet sebagai pemasuk utama senjata Mesir turut berperang dan mengancam akan turun ke medan perang. Presiden Mesir Jenderal Besar Anwar Sadat yang semula optimistis bisa menaktukan Israel, kemudian mengumpulkan semua jenderalnya untuk membahas situasi terakhir.

Apatagi pada 22 Oktober, pasukan infanteri, kavateri, artileri, dan zeni Israel sudah berada di sekitar 100 km dari Kairo. Untuk mengakhiri konflik dan meluasnya perang, mengingat Uni Soviet dan Amerika Serikat sudah siap-siap maju ke medan tempur, PBB pun turun tangan.

Setelah berunding pada 24 Oktober, pihak Israel, Mesir, dan Suriah sepakat untuk menandatangani gen-, catan senjata. Perang pun berakhir dan diumumkan tanpa ada pemenangnya.

No comments:

Post a Comment

Darwin Darkwin Designed by Templateism | Copas Tamplate Orang Copyright © 2015

Theme images by richcano. Powered by Blogger.