Kasudin Tata Ruang DKI Ditangkap

Republika | SEMANGGI — Kepala Suku Dinas Tata Ruang Pemprov DKI Jakarta berinisial MS diduga terlibat korupsi saat mengerjakan proyek pembuatan peta topografi pada 2010. MS diduga menggelapkan uang anggaran pembuatan peta topografi Skala 1:1.000.

la kini menjadi tahanan Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. “MS sudah ditahan, kerugian negara diperkirakan sebesar Rp 3,85 miliar,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Selasa (10/12).

Kasus ini muncul ketika Sudin Tata Ruang memiliki proyek pembuatan peta topografi yang dilelang pada 2010. Pemenang tender tersebut adalah PT Waindo Spectra beserta konsorsium lainnya, yakni PT Darmawuri Utama, PT Ajisaka Destar Utara, dan PT Eksa Internasional. Nilai kontrak untuk proyek tersebut sebesar Rp 11,206 miliar.

Namun, ternyata pelaksanaan proyek tersebut beberapa hal tidak sesuai dengan kesepakatan kontrak. PT Waindo Spectra dan anggota konsorsiumnya hanya melaksanakan tujuh jenis pekerjaan dari kesepakatan awal sebanyak sembilan jenis. Dua jenis sisa yang belum dikerjakan, yakni orthofoto, edge matching, dan sinkronsinasi.

“Dua jenis itu masih dalam pengerjaan, tapi dinyatakan sudah selesai semua,” kata Rikwanto.

Ketika diperiksa, pengeluaran untuk orthofoto senilai Rp 969 juta dikerjakan PT Waindo Spectra. Sementara, untuk edge maching dan sinkronisasi senilai Rp 1,071 miliar dikerjakan PT Ajisaka Destar Utama.

Dugaan korupsi muncul setelah dua jenis pekerjaan yang sama persis dibuatkan tender lagi pada tahun anggaran 2011. “Dimasukkan lagi ke tender pada tahun berikutnya dan MS dari Dinas Tata Ruang adalah ketua panitia pemeriksa jasa konsultasinya,” kata Rikwanto.

Selain MS, dua tersangka lain, AS dan SM, yang merupakan direktur utama PT Ajisaka Destar Utama juga telah meringkuk di tahanan Polda Metro Jaya. [Wulan Tunjung Palupi]