Our Blog

Joko Widodo: Mari Kita Adu Gagasan


Kampanye hitam terhadap Jokowi menjelang pilpres ini dipandang sekadar pengulangan tema menjelang Pemilu Guberunur DKI Jakarta, dua tahun lalu. Jokowi menjawab berbagai isu minor, mulai capres boneka, profil keluarga, sampai komitmen keagamaannya.

Sebaran opini menyudutkan mulai kencang menerpa Joko Widodo (Jokowi), 52 tahun, setelah menerima mandat sebagaitalon presiden (capres), 14 Maret, dua hari sebelum musim kampanye terbuka pemilu legislatif. Statusnya sebagai "petugas partai" memperkuat persepsi yang berkembang menyangsikan kemandirian Jokowi yang dapat label capres boneka.

Implikasi pencapresan Jokowi yang bila terpilih bakal meninggalkan kursi gubernur, selain memicu tudingan ingkar janji untuk menjadi gubernur lima tahun, juga menuai isu keagamaan. Pasalnya, Jokowi bakal kembali mewariskan kepala daerah non-muslim di Jakarta, pengulangan di Surakarta, dua daerah yang mayoritas muslim. Komitmen Jokowi pada aspirasi mayoritas Islam pundi ragukan. Identitas keagamaan diri dan keluarganya pun dimanipulasi.

Sangkalan berbagai tudingan itutidak jadi prioritas Jokowi, kecuali ditanya langsung. Ia lebih suka ditantang adu gagasan penyelesaian problerm Manipulasi foto waktu menikah dengan nama depan "Herbertus" pun baru tersangkal belakangan setelah beredar fotokopi akta nikah. Kepada wartawan GATRA Bernadetta Febriana dan Sandika Prihatnala, Jokowi menjawab semua tudingan tersebut. Berikut petikan wawancara GATRA dengan Jokowi di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, Senin malam lalu:

Banyak kampanye hitam bermunculanmenyasar profil Anda. Tanggapan Anda?
Menghadapi kampanye hitam itu hanya menghabiskan energi. Nggak usah dipikirin. Saya nggak pernah mikirin itu. Ngapain gitu, menghabisin energi dan tenaga. Lebih enak energi dan pikiran saya buat kerja. Kalau ada yang tanya, saya jelasin, kalau tidak ada yang tanya, biarin saja.

Waktu di Solo, saya juga ada pengalaman seperti ini. Waktu Pilgub DKI lalu malah lebih parah lagi. Itu kan hanya diulang-ulang saja dari pilgub kemarin. Nggak kreatif menurut saya. Maaflho, yang buat ini bener-bener nggak kreatif. Temanya sama. Pakai Herbertus juga. Mbok kalau mau bikin kampanye hitam itu yang lebih kreatif gitu.

Lebih baik, untuk pendidikan politik, mari kita adu gagasan, adu program dan ide, kemudian cari solusi permasalahan bangsa. Itu pendidikan politik yang baik buat masyarakat.

Menurut survei LSI, 20%28%responden yang pernah tahu atau mendengar kampanye hitam itu percaya padaisinya. Ini mengkhawatirkan Anda?
Saya tidak percaya angka itu.Masa sampai segitu gede. Memengaruhi memang iya, tapi itu cuma 1% hingga 2%.Nanti pun akan kembali normal lagi bila sudah mengerti dengan sendirinya.Kemarin memang ada yang membisiki saya waktu di Tanwir Muhammadiyah supaya saya menjelaskan, ya saya menjelaskan Kalau tidak ada ya saya biarin saja.

Bagaimana Anda mengklarifikasiisu keturunan Tionghoa sampai yang terbaru soal keturunan PM?
Bapak saya itu dari Desa Kragandi Karanganyar. Ibu saya dari Desa Gumukrejo, Boyolali. Cek aja ke sana. Ada,jelas semua. Bapak saya sudah haji atau belum. Ibu saya juga, kakek-nenek saya juga, bisa dicek di sana. Jadi ngapain saya harus jawab hal-hal seperti itu.

Beberapa pengusaha dikabarkanmendanai pencapresan Anda, seperti James Riady dan lain-lain, yang mengundangspekulasi minor. Tanggapan Anda?
Isu-isu seperti itu harus sayajawab seperti apa? Foto yang dipakai juga foto sewaktu saya datang ke UPH (Universitas Pelita Harapan), mau memberikan kuliah umum. Pemiliknya Pak JamesRiady. Saya hadir dan beliau menyambut, menjelaskan ruangan-ruangan di situ.Terus saya difoto. Kok terus diciptakan isu bahwa saya ada pertemuan denganJames Riady. Cara-cara seperti itu, sekali lagi, cuma menghabiskan energi kalau kita pikirin.

Diedarkan opini bahwa Anda lebihbanyak menyokong kepentingan non-muslim dan dikaitkan sikap Fraksi PDIPdipersepsikan lebih sering resisten pada RUU aspirasi mayoritas muslim.
Saya cuma mau bilang seperti ini,sewaktu saya masuk ke Jakarta pertama kali, sewaktu saya di Masjid Istiqlal,yang jadi pikiran saya saat itu adalah DKI Jakarta harus punya masjid raya, karena ternyata Istiqlal itu bukan punya DKI. Lalu tahun lalu kita mulaimenggambar, merencanakan pembangunan masjid raya di Jakarta Barat. Tahun ini pembangunannya dimulai. Terus apa lagi yang mesti saya bilang? Saya tidak mau menggunakan hal-hal yang tidak perlu saya terangkan. Misalnya, saya umrah berapa tahun sekali, kapan saya naik haji. Sony ya, yang seperti itu tidakperlu saya jelaskan.

Gerindra disorot isi manifestonyasoal menjaga kemurnian agama dan penistaan. Karena dikhawatirkan menindasminoritas. Apa kebijakan Anda terhadap minoritas agama dan aliran?
Kalau perkara pemurnian agama itu saya nggak mau urusan deh. Itu urusan yang di sana. Itu sudah jelas ada dikonstitusi kita kok. Pegangan kita kalau di pemerintahan kan konstitusi. Janganterlalu kreatif, jangan aneh-aneh.

Anda diragukan mampu mandiri padatekanan asing. Ini dikaitkan masa Presiden Megawati yang pernah menjual asetnasional pada asing. Pendapat Anda?
Itu terjadi pada situasi apawaktu itu? Saat itu situasi belum normal. Posisi APBN kita sangat berat. Krisis1998 berimbas sampai bertahun-tahun. Jadi posisi-posisi itu tidak bisa dinilaidan disamakan dengan kondisi normal seperti saat ini.

Kalau utangmu banyak, terus kamudikejar-kejar untuk melunasi utang itu, yang kamu punya dua rumah. Apa yangakan kamu lakukan? Sangat berbeda kondisinya waktu itu dan sekarang.

Aset-aset yang menguntungkan negara memang harus kita jaga. Itu prinsip. Tapi jangan ditanyakan pada saatsituasi krisis. Sebetulnya, Bu Mega kena imbas krisis sebelumnya. Sebagaipemimpin, apa pun itu, harus berani memutuskan dalam konsisi seperti itu.

Megawati menyebut Anda sebagaipetugas partai. Berkembang opini bahwa Anda sekadar capres boneka. KomentarAnda?
Ya, saya memang petugas partai.Saya orang partai. Tapi kalau saya nanti jadi presiden, ya saya milik seluruhrakyat dong. Itu yang pertama. Yang kedua, yang tidak pernah dilihat oleh oranglain, ada nggak partai yang mencapreskan kadernya dan kadernya itu bukanfungsionaris DPP, dan juga bukan ketuanya? Ada nggak? Itu nggak pernah dinilaidan nggak pernah dihargai. Kok yang dicari yang miring- miring.

Saya sangat menghargai kebesarandan kenegarawanan ketua umum saya. Masyarakat harus diajari untuk menghargaiseperti itu. Itu revolusi luar biasa. Pak Surya Paloh, misalnya tidak mencawapreskan diri. Beliau juga memberikan ruang untuk mencalonkan Pak JusufKalla yang lagi-lagi juga bukan ketua partai, bukan kader. PKB tidakmencalonkan juga. Ini ketua-ketua umum lho. Mereka tidak dihargai, tapi malahdicari-cari pakai istilah petugas partai. Kim harus mendidik masyarakat darihal-hal negatif seperti ifu. Itu yang saya bilang dengan revolusi mental, mengubah negativisme ke positifisme.

Adanya serangan bertubitubi kepada Anda apakah sudah dibayangkansebelum jadi capres?
Ini sudah biasa. Waktu jadi walikota juga seperti ini. Di pilgub juga sama. Serangan ini nggak saya pikir. Saya juga nggak takut kok. Saya tetap mau ketemu wartawan, tetap mau di-door stop.Sehari malah bisa empat kali di-doorstop wartawan. Nggak masalah.

Visi dan misi Jokowi-JK yang diserahkan ke KPU kemudian Anda Mengapa?
Visi-misi untuk dokumen KPUmemang harus lengkap. Tapi ketika kita sampaikan kepada masyarakat harus denganbahasa yang sederhana dan singkat-singkat, sehingga semuanya mengerti apa yang harus kita lakukan. Nggak cuma yang akan kita lakukan karena sebagian sudahkita lakukan. Seperti Kartu Jakarta Sehat nanti akan ada Kartu Indonesia Sehat.Kenapa tidak? Ini sudah kita lakukan semua.

No comments:

Post a Comment

Darwin Darkwin Designed by Templateism | Copas Tamplate Orang Copyright © 2015

Theme images by richcano. Powered by Blogger.