Koran Lombok Post 7 Juni 2014 Page 2 Oleh FAT/MNI |
Kader Banteng Diminta Rajin Blusukan
MATARAM--Pengurus Besar Nandlatul
Wathan (PBNW) yang berpusat di Anjani, Lombok Tinjur menyatakan mendukung
pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden
dalam pertarungan pemilu presiden 9 Juli mendatang. Bahkan cawapres H Jusuf
Kalla akan menghadiri peringatan hari ulang tahun (Hultah) pada 15 Juni, pekan
depan.
Sekjen PBNW Anjani Dr H Lalu
Abdul Muhyi menilai, Jokowi — JK merupakan figur calon pemimpin yang tepat dan
mumpuni untuk bisa membawa perubahan Indonesia. Pasangan nomor unit 2 ini sudah
terbukti bekerja. "Pasangan Jokowi — JK adalah pasangan yang ideal
memimpin Indonesia," ujar anggota DPD RI dapil NTB tersebut, kemarin. Ada
beberapa alasan yang menjadi yang menjadi pertimbangan organisasi terbesar di
NTB tersebut. Jokowi yang juga mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah selama dua
periode sukses memimpin kabupaten tersebut. Berbagai terobosan dan perbaikan
pelayanan birokrasi pemerintahan berhasil dilakukan. Sehingga tidak
mengherankan kemudian, Jokowi dipilih dalam pilkada Wall kota Solo periode
kedua menjabat dengan raihan suara di atas 90 persen. Di Jakarta, Jokowi sudah
membuat berbagai terobosan. Berbagai proyek dan masalah yang terjadi berpuluh-puluh
tahun di Jakarta, mampu diselesaikan dengan cepat.
"Lahan bagi pembangunan
waduk Pluit bisa dibebaskan secara damai, serta tidak menimbulkan konflik
dengan warga. Ini karena Jokowi sebagai figur pemipin yang mau mendengar
rakyat," katanya.
Sementara itu, JK, kata Muhyi,
tidak lagi diragukan kepemimpinan, serta syarat dengan pengalaman politik,
pemerintahan dan bisnis. Muhyi menyebutkan, JK sebagai tokoh yang memiliki
kepedulian dan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan wilayah
Indonesia Timur.
Bahkan, anggota DPD RI dapil NTB
tersebut menegaskan, JK sebagai figur yang paling banyak berbuat untuk NTB
ketika mpnjabat sebagai wakil presiden tahun 2004 —2009. Termasuk diantara yang
paling besar jasa JK adalah merealisasikan pembangunan Bandara Intemasional
Lombok (BIL).
" Mungkin kalau tidak ada
pak JK sebagai Wapres kala itu, pembangunan BIL belum tentu terealisasi,"
tegasnya.
Sementara itu, terpisah, seluruh
kader PDI Perjuangan cliperintahkan lebih sexing "blusukan" untuk menyosialisasikan
calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Waktu. sebulan
untuk kampanye cukup singkat jika tidak; bisa dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya.
"Khusus untuk kader, harus
kembali turunm ke basis seperti waktu pemilihan legislatif," kata Ketua
DPD PDI Perjuangan NTB H; Rachmat Hidayat saat memimpin rapat koordinasi, sore
kemarin.
Ditegaskan, selain bekerja dengan
tim. pemenangan dari partai politik pengusung, kader PDI Perjuangan juga hams
kembali ke basis. Begitu juga kader partai pengusung akan turun ke basis-basis
mereka ketika pemilihan legislatif. Begitu juga dengan para relawan dari,"
non partai, turun ke basis mereka.
"Kita harus berjuang
memenangkan Jokowi-JK di NTB," kata anggota DPR yang kembali terpilih ini.
Dikatakan, walaupun di NTB: hampir semua kepala daerah men-4 jadi tim sukses
Prabowo-Hatta,,I tidak menciutkan semangat pemenangan Jokowi-JK. Banyak; juga
masyarakat yang pada pemilihan legislatif memilih partai yang kini mendukung
Prabowo-Hatta pada Pilpres mendatang
memantapkan Kati ke Jokowi-JK.
"Secara hitung-hitungan
politik, peluang Jokowi-JK menang di NTB tetap besar apalagi melihat antusiasme
rakyat yang menginginkan Jokowi jadi presiders," katanya.
Tidak hanya itu, jajaran PDI
Perjuangan terus merapatkan barisan dan memperkuat langkah untuk memenangkan
pasangan Jokowi-JK. Dalam rapat koordinasi ini, disepakati seluruh kader. PDI
Perjuangan akan memberikan sumbangan, bersama seluruh lapisan masyarakat untuk
ikut serta memenangkan Jokowi-JK. "Ini bentuk perjuangan kader PDI
Perjuangan bersama masyarakat luas. Dalarti waktu singkat, jumlah dana yang
dihimpun Jokowi-JK sangat banyak, ini menunjukkan antusiasme rakyat mendukung
JokowiJK," tandas Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB Husni Djibril saat
rakor DPD PDI Perjuangan NTB, sore kemarin. (fat/mni)
No comments:
Post a Comment