SAYA pernah membaca pernyataan
Enrique Penalosa, Wali Kota Bogota, Kolombia (1998-2001), yang mengatakan bahwa
negara maju bukanlah negara yang orang miskinnya memiliki mobil pribadi,
melainkan negara yang orang kayanya menggunakan transportasi umum.
Sebagai masyarakat Indonesia,
saya merasa hal tersebut terjadi di Indonesia. Masyarakat kita melakukan
aktivitas sehari-hari sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi jika
dibandingkan dengan transportasi umum. Masyarakat yang memiliki kendaraan
pribadi itu pun bukan karena kaya, melainkan karena kebutuhan untuk
beraktivitas.
Kondisi itu bisa climaklumi
karena transportasi umum di Indonesia terutama di Jakarta belum nyaman dan
aman. Dengan populasi masyarakat sekitar 9 juta di Jakarta, saya sebagai
masyarakat Jakarta belum merasakan fasilitas umum yang aman dan nyaman
tersebut.
Saya sangat merasakan
transportasi umum kita yang belum memadai itu, karena hampir setiap hari saya
menaiki KRL commuter line tujuan Palmerah dari Stasiun Sudimara. Dari segi
waktu memang efisien, tetapi pelayanan commuter line masih sangat kurang atau
bahkan minim fasilitas, termasuk jumlah KRL-nya yang kurang.
Bisa dilihat dari penumpang yang
selalu penuh atau sangat padat, berebutan untuk naik KRL mulai pagi hingga sore
waktu pulang kerja. Jadwal yang terkadang berubah membuat penumpang menunggu
lebih lama dan akibatnya penumpang menumpuk di stasiun.
Terhadap KRL commuterline itu
juga harus ada perawatan dan perbaikan. Mungkin bagi yang sudah pernah menaiki
KRT, akan merasakan fasilitas yapg sangat minim di KRL. Bisa juga dilihat dari
jendela yang tidak ada kacanya dan AC yang tidak dingin alias tidak berfungsi.
Harapan saya, pelayanan commuter
line harus bisa lebih bail( lagi. Jumlahnya juga hams ditambah, dan dilakukan
perawatan terhadap fasilitas yang ada, sehingga masyarakat yang menggunakannya
bisa merasa nyaman dan aman.
Adhiatma Mursetyc Jakarta
No comments:
Post a Comment