Koran Digital Media Indonesia 14 Juni 2014 oleh Rudy Polycarpus |
Yang menentukan ialah rakyat, bukan sebagian elite yang
kerap menyebarkan kampanye hitam dan fitnah.
CALON presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi men
datangi tempat pelelangan ikan Pandanarang, Cilacap, serta Pasar Wage dan Pasar
Sokaraja di Banyumas, yang semuanya berada di Jawa Tengah.
Kepada para pendukungnya, Jokowi menyampaikan banyaknya
kampanye hitam yang menimpanya. Dia mengaku tidak ambil pusing dengan kampanye
hitam tersebut. Dia bahkan optimistis menyambut Pilpres 2014.
Ia pun menegaskan bahwa dalam pilpres nanti, yang menentukan
ialah rakyat, bukan sebagian elite yang kerap menyebarkan kampanye hitam yang
mengarah menjadi fitnah.
“Kula dinyeki nggih meneng wae, sabar. Sampun titeni tanggal
9 Juli. Mriko elit kang katah, mriki rakyat ingkang katah. Rakyat ingkang
menang (Saya diejek, ya diam saja, sabar. Silakan dilihat tanggal 9 Juli. Sana
banyak elite politik, di sini rakyat yang banyak.
Rakyat yang akan menang),“ tukas Jokowi diiringi sorakan
pendukung yang mengacungkan salam dua jari di Pasar Sokaraja, Jalan Gatot
Subroto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (13/6).
Menurut dia, penyebar kampanye hitam tidak mengerti, rakyat
telah melek politik.
Oleh sebab itu, saat kampanye hitam dilancarkan, sang
penyebar bukan menyerangnya dan wakilnya, Jusuf Kalla.
Sebenarnya para penyebar kampanye hitam itu melawan rakyat.
“Rakyat kok dilawan.
Yang dilawan bukan JokowiJK. Yang dilawan itu rakyat,“ tegas
calon presiden yang diusung PDIP, NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI tersebut.
Dalam kunjungannya, Jokowi menyempatkan untuk berdialog
dengan warga. Di Pasar Sokaraja, Jokowi kembali mengklarifikasi kampanye hitam
yang ditujukan kepadanya. Dia menjelaskan mulai isu pencabutan sertifikasi guru
dan beras miskin sampai isu suku-agama yang menerpa dirinya dan Jusuf Kalla.
Jokowi meminta pendukungnya mengklarifikasi dengan cara yang
santun kepada orang yang termakan isu itu.
Dalam kampanyenya, Jokowi juga memperkenalkan Kartu
Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Di Jakarta, 510 ribu kartu tersebut
telah dibagikan.
Dialog juga dilakukan Jokowi dengan para nelayan di Cilacap.
Seorang nelayan, Sudir, mengatakan mereka mengharapkan adanya bantuan langsung
berupa alat melaut tanpa harus melalui pengurus koperasi nelayan setempat.
“Agar tidak ada potongan-potongan. Biaya melaut sekarang
sudah tinggi, sampai Rp300 ribu/hari,“ ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga dideklarasikan relawan yang
berasal dari kelompok nelayan, guru, Laskar Nusakambangan, pedagang, buruh, dan
Ireng Jowo (Ikatan Relawan Ngapak Joko Widodo).
Sementara itu, calon wakil presiden Jusuf Kalla berkampanye
di Provinsi Gorontalo.
Ribuan warga Gorontalo menyatakan ketegasan dukungan
terhadap calon presiden yang tidak memiliki rekam jejak melakukan tindakan
pelanggaran HAM.
Dalam deklarasi yang dihadiri Jusuf Kalla itu, tokoh
masyarakat Gorontalo yang juga mantan wali kota Adhman Lambea mendorong semua
kader Partai Golkar ataupun masyarakat yang memercayai partai tersebut untuk
memilih pasangan Jokowi-JK. (SU/P-5) polycarpus @mediaindonesia.com
No comments:
Post a Comment