Gatra Edisi 4 Juni 2014 | Page 12 - 15 |
Kedua capres, baik Jokowi maupun
Prabowo, terus digempur kampanye hitam. Makin tak terkendali karena tidak ada
sanksi tegas bagi pelakunya. Bawaslu tidak berkutik. Kampanye hitam menjadi
cara instan pihak lain, karena potensial menurunkan elektabilitas capres.
Hati Joko Widodo atawa Jokowi
luluh juga saat tim pemenangan JokowiJusuf Kalla meminta agar membuat
pernyataan sikap. Jawaban "aku rapopo" yang selalu keluar saat
diserang lawan politik, menurut Khofifah Indar Parawansa, juru bicara capres
Jokowi-Jusuf Kalla, kurang layak. "Akhirnya Jokowi menjawab tudingan
terkait keyakinan yang dianutnya," ungkap Khofifah, Senin lalu, di Asrama
Haji Pondok Gede Jakarta Timur.
Benar, Sabtu lalu, dalam sebuah
pernyataan yang dikirim ke media massa, Jokowi mengatakan, "Saya Jokowi,
bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang hidup berketurunan dan
berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD ‘45. Bhineka Tunggal Ika adalah
rahmat dari Tuhan."
Dengan jawaban Jokowi tersebut,
Ketua Umum Muslimat NU ini meminta lawan politik Jokowi agar tak menyampaikan
hal yang berbau fitnah. "Bangsa ini jangan dibangun dengan
fimah,"ujarnya.
Siaran pers itu dimaksudkan untuk
menjawab sejumlah tudingan miring melalui media sosial yang memojokkan Jokowi.
Dan tudingan Jokowi sebagai keturunan Tionghoa, orang Kristen, antek zionis dan
Amerika, tidak bisa salat, sampai menikah dengan cara non-Islam, sampai Jokowi
bakal mengabaikan kepentingan mayoritas muslim.
"Semua orang boleh ragu
dengan agama saya, tapi tidak ragu dengan iman dan imam saya dan saya tidak
pernah ragu dengan Islam agama saya," demikian penegasan Jokowi. Dalam
pernyataan itu, Jokowi bahkan tidak sekadar menyanggah tudingan hitam dan
fitnah tapi juga sikap, pendirian, dan pandangannya.
"Saya bukan bagian dari
kelompok Islam yang sesuka hati mengafirkan saudaranya sendiri." Jokowi
menyatakan dirinya bukan bagian dari Islam yang membawa asas partainya untuk
korupsi dan hidup bermewah-mewah. Ia juga bukan bagian dari Islam yang membawa
ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat. "... Saya bukan bagian dari Islam
yang suka menjejerkan firstun-fustun-nya."
Gempuran kampanye hitam ke
Jokowi, menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mencapai
puncaknya pada April lalu dan{ sampai kini belum hilang. Sampai April 2014
muncul 5.551 kampanye hitam kepada sejumlah tokoh dan pemimpin partai politik.
Di dalamnya terdapat 1.515 ekspose mengenai kampanye hitam terkait Jokowi.
Sementara ada 743 pemberitaan terkait Prabowo.
Terminologi kampanye hitam, papar
Hasto, didasarkan atas tuduhan tidak berdasarkan fakta dan merupakan fitnah.
"Sementara kampanye negatif adalah fakta yang menyangkut kekurangan calon
yang memang ada," ungkapnya. Baik kampanye hitam ataupun kampanye
negatifsama-sama dimunculkan salah satu pihak untuk tujuan menjatuhkan lawan.
Menjelang pemilu presiden
(pilpres) dengan hanya dua pasang kandidat yang maju, kampanye hitam bisa makin
marak karena polarisasi persaingan makin terfokus. Hal tersebut, menurut Hasto,
begitu beralasan karena praktek kampanye hitam merupakan jurus kampanye yang
paling cepat dan instan, serta menjadi pilihan untuk menurunkan kekuatan lawan.
"Adapun kampanye po'sitif memerlukan waktu panjang bertahun-tahun dan
membutuhkan rekam jejak baik," katanya.
Serbuan kampanye hitam ke Prabowo
Subianto tak kalah hebatnya. Cara dan tekniknya pun ngawur. Ini terungkap saat
kuasa hukum Partai Gerindra, Mahendradatta, bersiap melaporkan kampanye hitam.
"Karena pencemaran nama baik dan ini kejahatan umum, serta pelanggaran UU
Informasi dan Transaksi Elektronik," katanya di Media Centre Kantor DPP
Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan. Kampanye hitam itu dilakukan oleh pihak
dengan akun twitter @SamadAbraham.
Akun @SamadAbraham telah
mengeluarkankicauanyangmenyudutkan Prabowo, dengan memberikan info bahwa Jokowi
sedang terancam jiwanya. Lalu ada capres yang sangat berambisi dan melakukan
apa saja demi ambisinya, termasuk membunuh. Dalam akun yang tampak foto Ketua
KPK Abraham Samad itu terdapat kicauan berikut: "Dengan penyampaian publik
seperti ini, saya harap Prabowo tidak berpikir macam-macam lagi untuk
menghentikan Joko Widodo menjadi presiden."
Setelah ditelisik, terkuak akun
itu bukan milik Ketua KPK Abraham Samad. Siapa pemilik akun itu pun Abraham
tidak tahu. Dia telah melaporkan ke kepolisian soal akun Twitter yang
mengatasnamakan dirinya. Ternyata Abraham tidakmemiliki akun di twitter. Sejak
mencuatnya akun dengan kicauan berisi kampanye hitam tersebut, sampai tulisan
ini mrun pihak kepolisian belum bisa mengungkap pelakunya.
Begitu kasarnya serangan hitam
kepada Probowo, tampak dari modus yang dipakai. Salah satunya membuat akun
fiktif dengan membajak nama ketua KPK Abraham Samad. Memburu pelaku kampanye
hitam ternyata tidak mudah. Selama tidak ada tindakan hukum, maka media sosial
pun menjadi surga untuk menyebarkan fitnah dan mengadu doniba.
Selain kampanye hitam, Prabowo
juga disergap dengan kampanye negatif. Isu yang rutin direproduksi masa lalu
Prabowo seputar peran, tanggung jawab ketika terjadi reformasi 1998, dari
munculnya penculikan dan hilangnya para aktivis, kekerasan dan huru-hara yang
pecah, penembakan Trisakti, posisinya pada masa Presiden Habibie, hingga soal pemecatan
mantan Pangkostrad TNI Angkatan Darat Letjen (purnawirawan) Prabowo tersebut.
Polemik negatif terkait hal
tersebut terus bergulir seiring dengan majunya Prabowo dalam Pilpres 2014. Ada
mata rantai yang hilang karena banyak fakta yang belum tersingkap tuntas
menyangkut isu pelanggaran HAM yang sampai kini masih menggantung. Bagi lawan
politik Prabowo, isu-isu lama yang tidak tuntas itu bisa saja dijadikan sebagai
amunisi untuk menyerang kredibilitas Prabowo.
Terkait dengan kemarakan kampanye
negatif dan kampanye hitam, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo,
menegaskan bahwa dirinya tidak memungkiri adanya kampanye hitam ke kubu
pesaingnya. "Tapi jangan diartikan itu berasal dari tim JokowiJK, dan kita
juga sulit untuk melarang ataupun mendeteksinya," katanya. Tjahjo
menegaskan, prinsip kampanye JokowiJK adalah santun, jujur dan tidak dengan
kampanye hitam.
Tjahjo justru menyesalkan Bawaslu
yang dinilainya masih kurang proaktif dengan banyaknya kampanye negatif.
"Kalau Polri kan bergeraknya setelah ada pengaduan, seharusnya Bawaslunya
yang lebih proaktif," katanya.
Terhadap kampanye berbau SARA
yang terus menyudutkan Jokowi, Tjahjo menyatakan, tim pemenangan JokowiJK tidak
mau terjebak sesuatu yang bakal menguras fokus energi. "Hal itu
dikarenakan segmennya hanya dipahami oleh mereka yang memang' sejak awal sudah
tidak memberikan suara kepada pasangan Jokowi JK," katanya.
Kelemahan Bawaslu menanggapi
kemarakan kampanye hitam mendorong Ketua Tim Pengacara pasangan PrabowoHatta,
Habiburrahman, memilih proaktif mengadukan tiga kasus kampanye hitam ke
Bawaslu. Tiga kampanye hitam yang menyudutkan Prabowo adalah isu kerusuhan Mei
1998, kicauan akun twitter @ partaisocmen, dan tuduhan pemukulan yang dilakukan
Prabowo. "Tiga jenis fitnah inilah yang kita adukan ke Bawaslu,"
katanya kepada Joni Aswira Putra dari GATRA.
Menurut Habiburrahman, selama
Bawaslu tidak tegas dan tanggap, maka kampanye hitam akan terus muncul dan
bergulir. "Bawaslu mohon ungkap akun Twitter itu, proses sesuai dengan
hukum. Karena kita belum punya sampel pelaku kampanye hitam yang ditangkap.
Satu saja terbongkar, saya yakin tidak akan ada lagi yang berani,"
katanya.
Terkait dengan dampak kampanye
hitam dan negatif ke Prabowo, Ketua Tim Pemenangan Prabowo SubiantoHatta
Rajasa, Mahfud MD, berpendapat tidak akan berpengaruh signifikan pada perolehan
suara di pemilu presiden, 9 Juli mendatang. "Jenis kampanye dengan
penyebaran isu-isu negatif, maksimal hanya bisa memengaruhi satu persen jumlah
suara," katanya.
Karena alasan itu, Tim Pemenangan
Prabowo-Hatta tidak membentuk tim khusus untuk membendung kampanye hitam.
"Tim khusus untuk bendung isu hitam, saya rasa mubazir," ujarnya.
Sedangkan kampanye negatif, nantinya akan menjadi tugas humas dan tim debat
Prabowo-Hatta untuk membendungnya. "Kampanye hitam tidak jelas ujung
pangkalnya. Tapi kalau kampanye negatif kan berupa fakta yang memang ada
faktanya," katanya di MMD Institute, Matrainan Jakarta, Senin lalu.
Nah, terpaut dengan isu
pelanggaran HAM yang kini menyergap Prabowo, Mahfud menilai itu isu lama.
"Pemerintah kita juga tidak becus, sudah ganti beberapa presiden tapi tak
mampu juga mengklarifikasi sampai jernih," katanya, menyesalkan. Prabowo
sendiri sudah leluasa terjun ke politik. Pada 2004, Prabowo sempat ikut
konvensi capres Partai Golkar. Pada 2009, Prabowo sempat menjadi cawapres
mendampingi Megawati.
"Dia dianggap sebagai salah
seorang putra yang layak memimpin bangsa," kata Mahfud. Kini, scat isu
pelanggaran HAM merebak kembali, Mahfud dan tim pemenangan Prabowo menyerahkan
penilaian ke masyarakat. "Biar masyarakat menilai sendiri. Tapi pemerintah
yang dulu jelas tidak mampu menuntaskan."
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi
itu melihat pengaruh penyebaran kampanye hitam tidak banyak. Menurut dia, salah
besar jika masih ada lembaga survei yang menilai kampanye hitam dan kampanye
negatif sebagai hal penting dalam dunia politik. "Isu negatif hanya sampai
pada aktivis dan LSM, rakyat tidak tahu. Buktinya, Prabowo di survei-survei
sebelumnya berada di posisi tertinggi sebelum ada Jokowi," ujarnya.
Mahfud bisa saja menyangsikan hasil
survei terkait kampanye negatif. Akan tetapi dalam rilis Lingkaran Survei
Indonesia (LSI) Selasa pekan lalu, serbuan kampanye negatif tidak bisa dianggap
enteng. Kampanye negatif berefek cukup besar terhadap elektabilitas para
capres. Dalam survei dengan metode multistage random sampling yang digelar 1-9
Mei 2014, terhadap 2.400 orang dari 33 provinsi, ternyata isu negatif terhadap
kedua capres berpengaruh terhadap keinginan pemilih untuk memilih.
Ada empat isu negatif mengenai
Jokowi yang ditanyakan, yakni: (1) coal Jokowi boneka Megawati dan negara
asing, (2) tidak menepati janji sebagai gubernur selama 5 tahun, (3) terlibat
korupsi pengadaan bus Transjakarta, (4) jika terpilih mengabaikan kepentingan
mayoritas muslim.
Ternyata ada 9%-39% yang
mengetahui isu tersebut. Dan dari mereka yang mendengar, sebanyak 20%-28% menyatakan
percaya dengan isu negatif yang berembus. Dari mereka yang percaya isu negatif
itu ada potensi penurunan suara Jokowi sebesar 40%-44%.
Sedangkan empat isu negatif soal
Prabowo yang ditanyakan, yakni: (1) Keterlibatan dalam penculikan aktivis 1998,
(2) tidak harmonis dengan keluarga, (3) temparamental dan suka menggunakan
kekerasan, (4) bisnis perusahaannya tidak sukses karena banyak rugi dan utang.
Ternyata sebanyak 7%-32% tahu isu
tersebut. Dan dari mereka yang mendengar isu itu, 51%-72% menyatakan percaya
dengan isu negatif Prabowo. Dad mereka yang percaya tersebut ada potensi
penurunan suara Prabowo sebesar 40%51%
Hasil survei, apabila pemilupresiden
digelar dalam kondisi di atas, elektabilitas Jokowi-JK mencapai 35,42%. Adapun
elektabilitas Prabowo-Hatta 22,75%. Sementara itu masih ada 41,83% yang belum
menentukan pilihannya, sehingga kedua capres memiliki peluang yang sama untuk
menang. Melihat peluang itu, para relawan Jokowi-JK pun tidak tinggal diam.
Mereka berjuang agar efek kampanye hitam dan negatif sedikit saja mempengaruhi
para pemilih.
Jokowi Advanced Social Media
Volunteers (Jasmev) pun melatih relawan untuk menangkal isu negatif yang marak.
Sam kampanye hitam berbau SARA yang tidak mendidik adalah soal agama Jokowi
yang non-muslim dan Jokowi keturunan Tionghoa. Koordinator Jasmev Kartika
Djoemadi menyatakan, Jasmev punya cara unik untuk menggalakkan kampanye secara
sehat di sosial media. "Kami dorong kampanye sehat di media sosial dengan
menciptakan konten dan feature kreatif. Kita ajak relawan yang beranggotakan
20.000 orang untuk berkreasi dengan ide kreatif, joking dan fun," katanya
kepada Andhika Dinata dari GATRA.
Jasmev, lanjut Kartika, mengatasi
kampanye negatif dengan melakukan verifikasi dan inventarisasi data secara
faktual. "Untuk isu Jokowi non-muslim, kita kumpulkan data dari fotokopi
KTP, KK, surat nikah, yang kita sebarkan ke relawan secara online," katanya.
Kartika tidak menampik serangan itu berasal dan sengaja diembuskan oleh parpol
tertentu dan lawan politik Jokowi menjelang pilpres. "Kita tahu
siapa," katanya.
Sementara itu, relawan Jokowi,
Bara JP, memilih untuk menggelar pelatihan kampanye door to door guns menangkis
kampanye negatif. Menurut Wakil Direktur Komite Nasional Bara JP, Ferdinand
Hutahaean, kampanye hitam paling brutal adalah soal RIP Jokowi. "Kampanye
itu sangat tega dan jahat," katanya kepada Fitri Kumalasari dari GATRA.
Menyikapi kampanye hitam tersebut, Bara JP pun melaporkannya ke Polda Metro
Jaya.
Meski tak yakin pelakunya bakal
terungkap, kata Ferdinand, Bara JP ingin meluruskan opini liar itu agar tidak
semakin liar. "Selain itu, kami jelaskan pula bahwa Jokowi muslim dan
sudah haji," katanya.
Soal iklan RIP Jokowi, Wakil
Ketua Koordinator JKW4P Aria Bima mengatakan berasal dari informasi kader partai
lain. "Dari kader PKS di daerah Bantul, itu sudah kita runut,"
katanya kepada Andi Anggana dari GATRA. Selain itu, Twitter @TrioMacan2000 dan
beberapa situs, menurut Aria, selalu mengolah dan menyebarkan isu negatif
sehingga menjadi kampanye hitam.
Sementara itu, Sekjen Seknas
Jokowi Pusat, Dono Prasetyo, menilai kampanye hitam isinya tanpa fakta dan
tidak ada dasarnya, sehingga hams cepat ditangkal. "Seperti info yang
menyesatkan bahwa Jokowi kalau jadi presiden akan memilih menteri agama dari
kelompok Islam Syiah. Itu tidak benar," katanya kepada Adistya Prabawati
dari GATRA. Dono menilai publik hams pula mendapat informasi tentang semua
capres dan cawapres yang benar sesuai dengan fakta. "Jangan kampanye hitam
yang kontennya tidak terkait dengan track recand," ujarya.
Rekam jeja.k dengan disertai
bukti-bukti nyata memang menjadi kunci penahgkal kampanye hitam. Dan ternyata,
tidak sulit mencari jawaban atas isu miring yang menerpa Jokowi dengan
menelusuri kehidupan, teman-teman dan masyarakat sekitar tempat tinggal
keluarga Jokowi di masa lalu. Soal Jokowi naik haji, ternyata is sudah berhaji
pada tahun 2003 dan umrah beberapa kali. Ada foto yang memperlihatkan jejeran
jamaah haji. Jokowi berada di sebelah paling kiri. Tampak paling kanan
presenter Tantowi Yahya yang kini jadi kader Golkar.
Ayahanda Jokowi yang bernama
kecil Widjiatno dan nama tua Notomihardjo adalah tukang kayu asal Jawa tulen.
Pak Noto adalah anak lurah di Kragan, Sragen, Jawa Tengah, yang menikahi
Sujiatmi tahun 1960. Pasangan yang dikarunia empat anak ini berjualan kayu di
Solo. Semasa Jokowi kecil, orangtuanya berpindah-pindah rumah dan sempat
mengontrak ruinah di bantaran sungai di Solo.
Soal masih terus maraknya
kampanye hitam menjelang Pemilu Presiden 2014 ini, salah satu anggota Tim
Pemenangan Jokowi-JK, Anies Basiredan, bahwa pada akhirnya rakyat akan bisa
membedakan antara fakta dan fitnah. Rakyat akan mencerna secara jernih, matang,
dan cerdas. "Kim ingin kampanye putih. Ada orang yang berpengalaman dengan
hitam-hitam. Kita nggak berpengalaman dengan yang hitam-hitam. Pengalaman ingin
kampanye kita yang putih-putih," pungkasnya.
---
G.A. GURITNO, BERNADETTA
FEBRIANA, EDMIRALDO SIREGAR, DAN ARIF KOES HERNAWAN (SOLO)
No comments:
Post a Comment