![]() |
Media Indonesia 9 Juni 2014 Page 25, Kolom Forum oleh Andang SM, Bandung |
MAU tidak mau, suka tidak suka,
harus diakui bahwa merebaknya kampanye hitam menjelang pilpres merupakan
preseden buruk dalam sistem demokrasi yang sedang terbangun. Kampanye hitam
yang bermotif fitnah tanpa dasar fakta merupakan pendidikan politik yang buruk
bagi rakyat.
Munculnya kampanye hitam
menandakan kurangnya `kesadaran' para penghembus kampanye hitam bahwa dinamika informasi
yang ditangkap rakyat sekarang jauh berbeda dengan situasi 10 atau 20 tahun
yang lalu. Rakyat sekarang sudah cerdas dan kritis dalam menerima informasi,
khususnya lewat media sosial, visual, dan cetak.
Bukti konkret ialah gagalnya para
kontestan meraih kemenangan dalam pemilu di berbagai negara lantaran strategi
kampanye hitam yang diterapkan. Acap kali, kampanye hitam menjadi bumerang bagi
pihak penghembusnya sendiri.
Kita patut prihatin dengan
munculnya kampanye hitam yang menyesatkan persepsi masyarakat pada calon
kontestan. Yang terang, kita (baca: rakyat) mesti melawannya, titik. Caranya,
jadilah rakyat yang cerdas dan cermat dalam memilih. Setiap ada informasi dari
kampanye hitam, cari informasi di media cetak atau internet. Kebenaran dan
kevalidan informasi menjadi acuan penting untuk menetapkan hati.
Bagi pihak kepolisian, ketegasan
mesti ditegakkan. Pihak-pihak yang ketahuan menyebarkan kampanye hitam mesti
ditangkap dan ditindak secara hukum. Rakyat sudah pintar sekarang. Saya yakin,
strategi kampanye hitam tidak akan efektif! Semoga.
Andang SM, Bandung
No comments:
Post a Comment